detikTravel Community - Ada oleh-oleh baru dari Pulau Dewata yang bisa traveler coba, yaitu kue lapis legit. Manisnya bisa jadi buah tangan untuk keluarga di Bali sudah tak asing didengar oleh warga lokal atau pun mancanegara. Apapun tujuanmu saat pergi ke Bali, entah untuk berselancar, refreshing dengan menghirup udara segar pantai, ataupun mengagumi budaya bali yang masih kental dengan adatnya. Namun, kamu juga pasti tetap ingin membawa buah tangan khas Bali untuk orang-orang tercinta daerah memiliki jajanan yang unik dan khas yang perlu kita cobain. Oleh-oleh dari pulau dewata ini gak melulu harus coklat, gantungan kunci, baju barong, pie susu dan pia legong. Kini telah tersedia oleh-oleh khas Bali yaitu Lapis Legit dari Harum Cake atau biasa disebut dengan 'Layer Cake' yang artinya adalah kue berlapis-lapis ini disajikan dengan aroma butter yang lapis legit merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang tidak kalah dengan cita rasa kue di era modern saat ini. Bentuk kue lapis legit ini seperti namanya, berlapis – lapis hampir menyerupai kue lapis pada berbeda dari Lapis Legit pada umumnya, Lapis Legit ini sangat memanjakan lidah wisatawan yang membelinya, ada berbagaimacam rasa, Original, Keju, Pandan. Selain itu, tersedia juga dalam bentuk roll Cake tidak hanya menjual Lapis Legit saja, namun juga menjual Roll Cake, Kue Kering dan juga Mini Ambon. Untuk rasa dari Lapis Legit itu sendiri memiliki rasa yang beraroma manis, lembut, dan legit sesuai dengan nama dari kue-nya juga. Pilihan rasa yang ditawarkan antara lain;Original, Kopi, Coklat, Spekuk, Pandan, Coklat Belang, Prunes, Keju, Kismis, Green Tea, Almond, Keju SLice, Irish Coffe dan Khawatir, Lapis Legit ini dapat bertahan 2hari di luar kulkas, dan 10hari di dalam Kulkas. Sangat cocok untuk dijadikan yang paling banyak disukai wisatawan adalah Keju, Prunes, Coklat Belang, Original, Almond. Namun, yang ready di setiap harinya adalah Original, Keju, dibandingkan dengan kue pada umumnya, lapis legit ini harganya cukup menguras kantong terlebih jika anda membelinya di Jakarta, karena Lapis Legit ini sesungguhnya hanya tersedia di Bali. Harganya cukup ukuran diameter 20 dibandrol harga mulai dari 150ribu - 200ribu, tapi dengan rasa yang sangat worth it. Harga dari Lapis Legit ini beragam, tergantung dengan rasanya, dan ini adalah harga yang ditawarkan- Mini Roll Cake Rp Kue Kering Rp Ambon Mini Rp Original Rp Kopi, Coklat Rp Spekuk, Pandan, Coklat Belang, Prunes, Keju, Kismis, dan Green Tea Rp Almond Tree, Keju Slice Rp Irish Coffe, Kurma Rp ini dikarenakan cita rasa kue lapis legit yang khas dan cara pembuatannya yang sedikit rumit. Karena dalam pembuatan Kue ini bsangat membutuhkan ketelatenan dan kesabaran, kue harus dibikin dipanggang selapis demi selapis. Namun dibalik itu semua, kue lapis legit ini sudah banyak diminati oleh berbagai kalangan, khususnya anak – anak yang gemar makan kalian ingin mampir ke Harum Cake, kamu bisa temukannya di Jl. Kediri No. 38 A, Kuta Bali. Berada di samping Quest Hotel. Jika anda berangkat dari Bandara Ngurah Rai, maka akan menempuh waktu perjalanan sekitar 10-15menit. Tempatnya tidak begitu luas dan dapat dikatakan tergolong kecil dan untuk memudahkan anda mencari lokasi toko yang menjual Lapis Legit Harum ada juga lokasi untuk pembuatan Lapis Legit ini, yaitu di Jl Danau Buyan Barat B1/7, Perum Taman Lapis Legit Harum sudah menjadi oleh - oleh khas Bali yang wajib untuk dibeli para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Rasanya dijamin enak dan bikin kamu ketagihan untuk mencicipinya lagi, karena sudah terbukti banyak yang sangat menyukainya. Kalau ke bali, jangan lupa menyempatkan diri untuk beli Lapis Legit Harum Cake, ya!Ketika kamu berkunjung ke Pulau Dewata, mungkin kamu sering melihat semacam wadah persembahan kecil di pinggir jalan, di depan rumah, maupun di beberapa candi di sana. Itulah yang disebut sebagai canang. Canang adalah sebuah persembahan dari penganut Hindu Bali yang sering digunakan dalam kegiatan persembahan sehari-hari oleh umat Hindu Bali. 1Sejarah Perusahaan Dewata Konveksi Dewata Oleh-Oleh khas Bali, diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata souvenir bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos bali, pernak -pernik bali, lukisan bali, patung bali, sandal yang berlogokan Dewata. Perusahaan ini didirikan oleh seorang pegawai negeri sipil Bapak Agung Darmayuda dan Ibu Jero Puspitawati. Berawal dari cinta diantara keduanya, kemudian berlanjut ke usaha yang telah dijalaninya selama 20 tahun. Awal berdirinya, setamatnya Ibu Jero bersekolah di SMA di daerah Singaraja Denpasar ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas dan bertemulah dengan Agung Darmayudha. Tahun 1992 mereka mulai bekerja di Garment Garment Bali Ayu dan Ibu Jero Puspitawati menjadi seorang desain quin dan bisa mengekspor ke luar negeri. Dari pengalaman kerja di sana, ibu memutuskan untuk resign dan membuka usaha sendiri. Dari metode squin berkembang menjadi mesin jahit seiring dengan majunya usaha mereka. Promosi pertama dilakukan melalui sistem kredit. Dan pada akhirnya pada tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada tahun 2002, mereka mulai merintis usaha Dewata Kaos sebagai pusat souvenir & oleh-oleh khas Bali, Dewata kaos selalu memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan. Dewata Kaos memberikan beraneka pilihan produk-produk yang selalu mencitrakan unsur dan nuansa etnik Bali di setiap produk. Ditunjang dengan kualitas yang terjamin dan harga yang sangat terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Dewata Kaos mempunyai motto untuk menunjak pendapatanya yaitu Pusat Souvenir dan Oleh- Oleh Khas Bali yang terlengkap, terbesar dan berkualitas Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang Collection bergerak di bidang konveksi. Gym bergerak di bidang olahraga. Kaos menjual bahan kaos. 4. Dwix Bordir bergerak di bidang pelayanan baju border Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh Bali 2Visi Dan Misi Perusahaan Dewata Konveksi a. Visi Perusahaan Dewata konveksi ini memiliki Visi “ Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur”. b. Misi Perusahaan mengurangi angka pengangguran bagian yangberarti dan berkesan bagi semuamasyarakat dan keluarga. berperan, meningkatkan serta memajukan pariwisata Balidan pembangunan pemerintahan pada umumnya. mensejahterakan karyawan. E. Produk dan omset penjualan Macam-macam produknya antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, aksesories/pernak-pernik, bedcover, sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali. Selain ini Dewata konveksi juga menyediakan bahan kain kaos dan kaos setengah jadi yang bisa di order oleh pengusaha lain untuk dijadikan model kaos yang lain. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN A. Kekuatan Perusahaan Ada beberapa hal yang menjadi kekuatan dalam berjalannya usaha Dewata Konveksi ini yaitu 1. Pemilik memiliki pengetahuan yang sangat baik mengenahi berbagai macam kain 2. Mengutamakan pelayanan yang sopan dan ramah terhadap pelanggan 3. Penggunaan kain dan sablon yang berkualitas tinggi tidak pecah dan tidak lengket 4. Mendidik karyawan dari yang belum berpengalaman dan tidak berpendidikan menjadi tenaga yang terampil 3B. Kelemahan Perusahaan Dalam pelaksanaan perkembangan usaha Dewata konveksi ada juga hal-hal yang menjadikan kelemahan usaha ini yaitu 1. Strategi pemasaran masih sangat rendah / minim 2. Pemilik harus turun langsung menjadi pemasar 3. Tidak dilakukan promosi dan periklanan secara rutin 4. Kurang luasnya lahan parkir saat kondisi ramai C. Identifikasi Lingkungan Internal Perusahaan Dewata Koveksi Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan modal, SDM, Pemasaran, Operasi. Keuangan / Modal Modal pertama yang digunakan oleh usaha ini tidak terlalu besar. Tidak ada modal khusus yang digunakan oleh pemilik untuk mendirikan usaha ini, Karena usaha ini berawal dari pemilik yang mengambil orderan dari tempat usaha dulu dia bekerja dan akhirnya lama kelamaan berkembang dengan sendirinya. Dari situ mulai terkumpul modal modal selanjutnya untuk perkembangan usaha ini. Dari sistem keuangannya pemilik selalu rutin dalam pembayaran gaji bagi para karyawannya. Selain itu ada perhitungan penambahan pembayaran gaji bagi para karyawan yang memberikan waktu lebih bagi perusahaan seperti lembur. Sumber Daya Manusia SDM SDM yang dimiliki oleh perusahaan ini bermula hanya terdiri dari 10 orang karyawan yang tidak lain adalah tetangga/ibu-ibu pkk di sekitar rumah pemlik yang dikerahkan untuk menjalankan usaha ini. Hal ini dikarenakan dulunya perusahaan Dewata Konveksi ini adalah usaha rumah/home industry kecil. Namun seiring berjalannya waktu usaha yang awalnya 4hanya usaha rumahan ini mampu menghasilkan omset yang cukup besar sehingga dari karyawan yang hanya 10 orang tersebut akhirya berkembang mencapai 200 orang. Perusahaan Dewata Konveksi ini tidak mencari para karyawan yang ahli maupun berpendidikan tinggi, akan tetapi menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka yang mau bekerja keras meski tidak memiliki beground pendidikan tinggi. Dewata Konveksi akan melatih dan mendidik para karyawannya menjadi karyawan yang terampil sehingga bias mengerjakan dengan baik pekerjaan yng diinginkan oleh perusahaan. Tidak seperti pada usaha-usaha dagang lainnya yang memiliki stuktur organisasi yang terorganisir, di Dewata Kaos tidak memiliki struktur organisasinya. Disini diterapkan pendekatan secara kekeluargaan. Semua pegawai dianggap sebagai satu keluarga. Mereka selalu memberikan kepercayaan penuh kepada pegawainya tanpa ada yang dibanding-bandingkan. Di Dewata Kaos tidak memiliki manager disetiap usaha. Pemasaran Untuk system pemasaran yang dilakukan belum sempurna. Iklan dan promosi yang dilakukan belum rutin. Bahkan disini owner atau pemilik usaha turun langsung untuk menjadi pemasar yakni denga melakukan pendektan ke instansi – instansi maupun rekan kerja di kantornya. System Operasi Operasional dalam perusahaan ini dilakukan dengan baik. Peralatan yang digunakan mampu berkembang dari yang awalnya hanya peralatan tradisional berkembang menjadi peralatan yang canggih seperi mesin sablon atau mesin jahit. Dari segi kain bahan yang digunakan pemilk menggunakan kain yang berkualitas tinggi hal ini dikarenakan pemilik perusahaan ini memiliki pengetahuan yang baik tenteng berbagai jenis kain. Pemberian sablon juga digunakan sablon yang bagus yakni tidak lengket dan tidak pecah. 5D. Kesempatan / Peluang Perusahaan Bali yang merupakan kota pariwisata dan kebudayaan menjadi peluang yang sangat potensial bagi industry kaos dan pusat oleh oleh Dewata Konveksi untuk mengembangkan usahanya. Selain itu Bisnis konveksi sangat populer di Indonesia karena produk yang dihasilkan adalah bermacam-macam pakaian kaos, jaket, baju, dan sebagainya yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga peluang pasar selalu ada. Pelaku bisnis ini dengan cepat menambah jenis produksinya seperti topi, tas dan sepatu, mulai dari bahan baku batik sampai kulit. Ada beberapa peluang lain yaitu pertumbuhan penduduk yang cepat dengan gaya hidupnya yang semakin maju. Memiliki hubungan baik dengan pemasok dan berbagai macam instansi juga merupakan peluang yang baik untuk mengembangkan usaha dewata konveks ini. E. Ancaman Perusahaan Dalam pengembangan suatu usaha pasti ada ancaman yang akan dihadapi, begitu pula dengan perusahaan Dewata Konveksi ini semakin berkembangnya industry di dunia akan ada ancaman yang akan berpengaruh terhadap berkembangnya usaha ini. Adapun ancaman tersebut antara lain 1. Munculnya para perusahaan-perusahaan pesaing 2. Perekonomian yang kurang stabil sehingga mengakibatkan harga yang tidak stabil 3. Semakin lama semakin langka persediaan bahan baku 4. Kinerja karyawan yang perlu ditingkatkan F. Identifikasi lingkungan eksternal perusahaan Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang dapat memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan industri atau lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh perusahaan. Elemen tersebut adalah pemerintah, pemasok, komunitas lokal, 6pesaing, pelanggan, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan. Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Pemerintah Dalam hal ini pemeritah sangat mendukung dari adanya usaha ini. Keberadaannya di kota Bali yang merupakan kota pariwisata menjadikan perusahaan ini banyak dilirik oleh para wisatawan baik domestik maupun turis asing, selain sebagai kota pariwisata tempat ini juga merupakan pusat kebudayaan yang sangat mendukung berkembangnya usaha ini apalagi bahwa pemilik dari perusahaan ini adalah seorang pegawai negeri di instansi perdagangan dan perindustrian. Pemasok Hubungan perusahaan dewata konveksi ini dengan pemasok bahan bahan pokok maupun barang jadi yang siap dijual sangat menerima pasokan kain kaos didewata konveksi juga menjual barang barang jadi yang dipasok dari perusahaan lain. Dewata konveksi menggunakan bahan kaos terbaik dalam produksinya. Pelanggan / konsumen Dewata konsumen memiliki pelanggan dari berbagai sector. Karena bali merupakan pusat kota pariwisata kebanyakan para pelanggan merupakan para wisatawan yang sedang mengunjungi pulai Bali baik itu wisatawan domestic maupun wisatawan asing Kelompok kepentingan khusus Dalam hal ini dewata konveksi juga menerima kunjungan dari berbagai instansi seperti perguruan tinggi yang dijadikan sebagai obyek penelitian atau observasi. 7Selain itu pemilik dewata konveksi ini juga memiliki hubungan baik dari berbagai instansi pemerintahan yang tidak lain karena Agung Darmayuda merupakan soerang kepala dari sebuah instansi pemerintah, yang akhirnya sering menggunakan bahkan membeli produk-produk Dewata konveksi dalam suatu kegiatan. Komunitas lokal/masyarakat sekitar Pada awalnya industry ini merupakan industry rumah yang menganggat masyarakat sekitar/tetangga rumah sepakai pelaku industry maka sudah tidak diragukan lagi bahwa keberadaan industry ini sangat didukung dan mendapatkan apresiasi baik oleh masyarakat / komunitas sekitar Pesaing Usaha ini bisa dibilang baru dan berdiri ditengah banyaknnya usaha yang sudah maju dan berkembang lebih dulu. Namun perusahaan ini memiliki cara sendiri untuk bersaing dengan usaha-usaha lain yakni dengan memberikan hasil produksi yang berkualitas dengan menjual kaos dengan pilihan kain yang bagus dan penyablonan yang berkualitas baik serta pengerjaan jahitan yang baik pula. Selain itu perusahaan ini tidak menjual barang di tempat lain sehingga para wisatawan hanya bisa membelinya ditempat ini sehingga akhirnya banyak para wisatawan yang mencarinya. Selain itu diperusahaan ini mengedepanka pelayanan yang sopan dan ramah sehingga pengunjung tidak bosan untuk mengunnjunginya. Kemajuan teknologi Awalnya hanya menggunakan peralatan tradisional namun sekarang sudah menggunakan alat alat yang canggih dalam pengerjaannya. 8BAB III PERSOALAN dan STRATEGI PERUSAHAAN A. Persoalan yang dihadapi oleh perusahaan Dewata Konveksi Ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh industri Dewata Konveksi yaitu Sistem pemasaran yang belum optimal Tidak mengenal dunia pariwisata Menjadi marketing yang perlu dipelajari sendiri B. Strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan Setiap perusahaan bersaing melakukan strategi pemasaran agar tetap eksis dalam dunia usaha. Perubahan ini menuntut kreativitas setiap perusahaan agar dapat menyempurnakan dan mengembangkan produk yang ada. Pengembangan produk baru ini akan membentuk masa depan perusahaan. Dalam hal ini strategi pemasaran bisa yang dilakukan oleh dewata konveksi yang dilakukan yaitu dengan pengembangan produk baru melalui beberapa macam strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, salah satunya adalah strategi diversifikasi produk. Strategi yang digunakan oleh perusahaan dapat berbeda-beda yang kesemuanya itu berdasarkan kepada kebijakan perusahaan atau juga disesuaikan dengan Visi dan Misi serta tujuan perusahaan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Dewata konveksi mencoba untuk membuat apa saja yang bisa terjual dan menerapkan berbagai strategi untuk memasarkan produknya sehingga dapat mengungguli persaingan. Dengan demikian hal yang perlu untuk dipahami adalah bagaimana industy ini mempertahankan posisi pasar dengan strategi-strategi khusus. Strategi merupakan tindakan incremental senantiasa meningkat dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan dimasa depan. Dengan strategi yang tepat, seluruh sumber daya perusahaan dikerahkan menjadi kekuatan yang luar biasa besarnya untuk diarahkan kepada pencapaian misi perusahaan sehingga menjanjikan ketercapaian visi. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi 9biasanya muncul sebagai respon terhadap ancaman yang diterima misalnya, banyak pendatang baru pada bidang yang sama,pergeseran selera konsumen, atau peraturan pemerintah yang baru atau kesempatan misalnya, inovasi teknologi, pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada, atau diversifikasi produk. Diversifikasi ialah usaha memperluas macam barang yang akan dijual dan merupakan sebuah strategi perusahaan untuk menaikkan penetrasi pasar. Ini merupakan usaha yang berlawanan dengan spesialisasi. Ada berbagai alasan-alasan yang mendorong perusahaan dewata konveksi mengadakan diversifikasi produk. Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan menjadi serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih besar, karena diproduksikan sejumlah besar barang yang dibutuhkan konsumen atau paling tidak pendapatan stabil, sebab kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan menjual barang yang lain. Dalam lingkungan bisnis strategi diversifikasi produk merupakan salah satu strategi yang bijak untuk diimplementasikan dalam perusahaan agar perusahaan tetap bertahan eksistensinya. Selain itu dewata konveksi menggunakan beberapa kekuatan yang dimilikinya untuk tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan tetap menggunakan bahan dasar kain kaos yang bagus untuk pembuatan barangnya dan yang pasti menggunakan keahlian pemilik yang memiliki pengetahuan sangat bagus mengenahi berbagai macam kain serta hanya meproduksi barang di satu tempat saja. Dewata konveksi juga menjalin hubungan baik dengan para pengusaha lain bahkan mau bekerja sama tanpa memilikan bahwa mereka adalah pesaing sehingga dengan ini para pengusaha pengusaha ini mampu mengembangkan usahanya bersama-sama di jalurnya masing-masing. BAB IV ALTERNATIF SOLUSI PERUSAHAAN Alternative-alternative solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan perusahaan Dalam menghadapi permasalahan pemasaran pemilik atau Agung Darmayuda Memilih terjun langsung untuk melakukan pemasaran 10 Bapak Agung Darmayuda melakukan penawaran penawaran ke instansi instansi pemerintahan tempat beliau bekerja dan instansi lain yang berhubungan Perusahan ini lebih menggunakan alternative membuat / memproduksi kuantitas barang lebih banyak dan memberikan berbagai varian pilihan agar para wisatawan dapat terjangkau semuanya. Menerima pemesanan-pemesanan dari berbagai instansi dan disiplin untuk menyelesaikan pesanan tepat pada waktunya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Harus ada tekad dan kerja keras untuk memulai suatu usaha. Dan usaha itu bisa dimulai dari hal yang kecil yang akan berkembang menjadi besar. Ada beberapa faktor yang mempengarui berkembangnya suatu usaha yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berpengaruh terhadap suatu perusahaan antara lain sistem keuangan/modal, Sumber Daya Manusia SDM, Sistem Pemasaran, Sistem operasi dll. Faktor eksternal perusahaan meliputi Pemerintah, Pemasok, Pelanggan/konsumen, masyarakat sekitar, pesaing dan kemajuan teknologi Banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya akan tetapi harus ada solusi-solusi alternative yang dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut. B. Saran Karena sudah banyak pengunjung/wisatawan wisatawan yang mencari mungkin ada baiknya perlu membuka cabang di tempat lain agar lebih mudah didapatkan/dicari oleh para wisatawan Demi kelancaran perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis perlu pemasaran yang lebih optimal, maka perlu perluasan area perusahaan. Peluang dan Tantangan Membuka Kembali Pariwisata Bali. Foto: Joshua Siringo Ringo/ Ilustrasi/ Katadata. Pariwisata Bali sangat terpukul oleh pandemi Covid-19. Di tengah pandemi yang menghantui, pemerintah berencana membuka kembali pariwisata Pulau Dewata untuk membangkitkan ekonomi daerah dan nasional. Bagaimanakah peluang dan tantangan yang - Bali merupakan sebutan dari Pulau Dewata yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas masyarakat Bali merupakan penganut Hindu, sehingga hampir di setiap sudut wilayahnya kerap dijumpai pura peribadatan. Selain disebut sebagai Pulau Dewata, Bali juga kerap disebut sebagai "Pulau Seribu Pura". Hal tersebut didasari dari ritual keagamaan masyarakatnya yang mempengaruhi hampir setiap unsur dan gerak kehidupan di dalamnya. Falsafah hidup yang umumnya diamini oleh masyarakat Bali adalah Tri Hita tersebut memuat tiga unsur pembangun keseimbangan dan keharmonisan, yakni hubungan antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan lingkungannya, serta dengan sesama manusia. Sebagian besar dari perekonomian masyarakat Bali ditopang oleh industri pariwisata. Daerah yang cukup pesat mengembangkan industri pariwisatanya adalah Denpasar. Namun belakangan ini pemerintah telah mengupayakan kawasan-kawasan baru yang dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata, seperti ekowisata Ubud, Nusa Dua, Seminyak, Jimbaran, dan masih banyak tempat lainnya. Sejarah terbentuknya Provinsi Bali serta letak geografinya dapat disimak pada paparan berikut ini. Sejarah Provinsi Bali Desa Penglipuran. foto/istockphoto Dilansir dari laman Kebudayaan Kemendikbud, Pulau Bali pada akhir abad ke-16 mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Hal tersebut merujuk pada buku Michel Picard “Bali Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata”. Buku tersebut menjelaskan bahwa terdapat kontak antara masyarakat Bali dengan masyarakat barat yang tercatat pada tahun 1597. Proses kontak tersebut terjalin ketika armada kapal dagang Belanda pertama kali berlayar menuju daerah timur dan singgah di pulau Bali untuk mencari perbekalan. Kedatangan mereka ini juga dibuktikan dengan adanya Peta Bali karya Willem Lodewijcksz, salah seorang pengikut ekspedisi pelayaran Belanda pertama yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman tersebut, yang berlayar ke Asia Tenggara tahun 1595 – 1597. Peta yang menggambarkan tentang bentuk Pulau Bali tersebut dibuat pada tahun 1598. Pembuatan peta tersebut dinilai sebagai terobosan hebat mengenai penggambaran Pulau Bali yang pada konteks waktu tersebut masih asing bagi masyarakat Eropa. Memasuki masa setelah kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1946, Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur. Negara tersebut didirikan guna menandingi terbentuknya Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta. Setelah pihak Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949, Pulau Bali dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat. Kemudian pada tahun 1950, Republik Indonesia secara resmi menetapkan Pulau Bali sebagai sebuah provinsi baru dari Republik Indonesia. Geografi Provinsi Bali Laman resmi Provinsi Bali menjelaskan secara geografis provinsi Bali yang terletak di antara 7º45’ – 8º33’ LS dan 144º26’ dan 115º43’ BT dan berada di bawah garis Khatulistiwa antara 23,5º LU dan 23,5º LS. Pulau Bali berbatasan dengan Jawa Timur dan Selat Bali di sebelah barat, dengan Selat Lombok di sebelah timur, dengan Laut Jawa di sebelah utara dan dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan. Pulau Bali dikelilingi oleh perairan yang menjadi batas wilayah provinsi Bali di antaranya yakni Laut Bali yang terletak di sebelah utara, Samudra Hindia yang terletak di sebelah Selatan, Selat Bali yang terletak di sebelah Barat, hingga Selat Lombok yang terletak di sebelah Timur. Bali merupakan sebuah pulau yang sangat indah dengan panjang garis pantai sekitar 633,35 km. Di Pulau Bali terdapat gunung berapi, sungai-sungai, dan danau. Keberadaan gunung berapi memberikan kesuburan tanah untuk usaha pertanian. Gunung berapi di Pulau Bali adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Titik tertinggi di Bali adalah Gunung Agung setinggi m dan terakhir meletus pada tahun 1963. Sedangkan Gunung Batur letusannya pernah menghasilkan bencana besar di bumi sekitar tahun yang lalu. Peta Provinsi Bali Untuk bentuk peta dari Provinsi Bali dapat disimak melalui tautan link berikut juga Lirik "Putri Cening Ayu" Lagu Daerah yang Berasal dari Bali Kondisi Geografis Pulau Bali Berdasarkan Peta Luas, Batas, Daratan Mengenal Tradisi Ngayah dari Bali dan Nilai yang Ada di Dalamnya - Pendidikan Kontributor Mohamad Ichsanudin AdnanPenulis Mohamad Ichsanudin AdnanEditor Dhita Koesno Hariini, Jumat (8/7/2022), Bali akan menjadi arena para raksasa dunia berdiplomasi di tengah iklim fragmentasi dan kompetisi yang kian sengit. Kepemimpinan Indonesia melalui Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 akan menjadi faktor penting dalam mengelola dinamika yang tidak akan mudah. Jenderal Mansergh menerima penyerahan Bali dari Kolonel Hobungo Tsunoka dari Tentara Jepang. via Penulis Ufiya AmirahBelakangan ini ramai pemberitaan tentang Bupati Langkat, Sumatra Utara Sumut, yang diduga telah melakukan perbudakan dengan mengkrangkeng para buruh sawit di rumahnya. Menurut Polda Sumut, kerangkeng tersebut digunakan untuk para nara pidana napi pihak kepolisian tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Migrant Care. Justru Migrant Care menilai bahwa kerangkeng manusia tersebut adalah bentuk perbudakan modern. Berkaca dari kasus tersebut, apakah perbudakan pernah terjadi di Bali?Bali yang disebut-sebut sebagai surga dunia, ternyata juga pernah memiliki sejarah panjang tentang perbudakan. Dalam kehidupan sosial, tidak ada tatanan masyarakat tanpa konflik. Konstruksi kelas, kasta, perang kepentingan ekonomi dan politik, telah melahirkan berbagai kesenjangan dan ketimpangan. Apa saja bentuk perbudakan yang pernah terjadi di Pulau Dewata? Berikut sejarah panjang kejahatan perbudakan manusia di Bali. Baca Juga Sejarah Kabupaten Badung, Pernah Menjadi Pusat Perdagangan Budak 1. Era Kolonialisme Abad XVII-XIXPerbudakan era Kolonialisme. 2006, dalam bukunya berjudul Sisi Gelap Pulau Dewata Sejarah Kekerasan Politik, mengungkapkan bahwa budak adalah ekspor utama Bali dalam sektor ekonomi di abad ke XVII sampai XIX. Umumnya, budak perempuan dihargai 50 sampai 100 dolar dan laki-laki dihargai 10 hingga 30 dolar, lebih rendah dari di abad ke-17, daya minat asing terhadap budak di Bali cukup tinggi. Ekspor budak pertahunnya bisa mencapai orang. Raja Bali juga turut serta memanen keuntungan dari permintaan pasar atas para budak di dipandang tidak lebih dari sebuah barang. Oleh karena manusia dianggap barang, maka pemilik barang dapat memperlakukan barang tersebut sekehendaknya. Majikan dapat mengeksploitasi para budak sesuai kebutuhannya. Budak haruslah patuh pada majikan. Apabila sudah dianggap tak berguna, maka majikan berhak menjual-belikan kembali Masa Fasisme Jepang 1943-1945Perbudakan masa Fasisme Jepang yang tidak kenal Jugun Ianfu? Penari perempuan yang seringkali dijadikan objek pemuas hasrat bagi para milisi Jepang. Tak ayal, perempuan sebagai budak seks juga terjadi di perbedaan budak seks dan pekerja prostitusi? Pekerja Seks Komersial PSK diupah, sedangkan budak seks hanya sebagai objek pemuas seks tanpa ada pesangon. Mereka direkrut secara paksa tanpa ada konsensualitas kedua belah riset yang dilakukan oleh Dinar Kartika 2008 dengan topik Jugun Ianfu Pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942—1945 Sebuah Analisis Perspektif Gender, memberikan gambaran penting mengenai praktik perdagangan perempuan pada masa fasisme Jepang di Bali. Mantan pekerja hiburan di Hotel Wongaye, Denpasar, menceritakan bahwa hotel tersebut merupakan tempat strategis untuk diperjual belikannya para Jugun Wongaye menyediakan 20 orang perempuan Jugun Ianfu. Para petugas hotel akan memberikan referensi foto perempuan yang dapat "dibeli" kepada para tamu. Dalam sekali transaksi, mereka perlu membayar Rp300. Para perempuan yang sudah dibeli tidak boleh menolak kemauan "konsumen".3. Kekuasaan Orde Baru 1965-1966Era Orde Baru. besar warga Bali yang mendengar tragedi 1965 mungkin akan tiba-tiba sengaja membisu, hening, dan seakan-akan tidak tahu apa-apa. Ada trauma yang begitu dalam dan menyakitkan, perlu dikubur sedalam mungkin sehingga tak perlu ada yang tahu. Hampir 32 tahun Orde Baru membisukan tragedi 65 hingga pada titik kondisi diam dianggap menjadi kultur sifat apolitis masyarakat atas hiruk pikuk kekotoran tahun 2007 Komisi Nasional Perempuan menerbitkan Laporan Pemantauan HAM Perempuan Kejahatan terhadap Kemanusiaan Berbasis Jender Mendengarkan Suara Perempuan Korban Peristiwa 1965. Bali tak luput dari perilaku pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM terhadap perempuan berupa perbudakan seks oleh para militer atau milisi sipil dalam tragedi 65-66. Korban penyerangan massa di Kabupaten Karangasem, G, bercerita "Mereka menyeret saya, lalu menelanjangi saya di depan mayat suami dan mertua saya. Mereka tidak membunuh saya, melainkan mengarak saya bertelanjang di sekitar daerah situ. Sesudah dibawa berkeliling desa, saya diikat di balai desa, tetap dalam keadaan telanjang. Lalu mereka pergi. Beberapa orang laki-laki datang mendekati saya dan dengan kasar menggerayangi tubuh saya. Saya tidak tahu, entah di mana anak saya. Tapi saya pun tidak bisa menanyakannya kepada mereka itu. Saya diikat telanjang di balai desa selama hampir 24 jam tanpa diberi makan atau minum. Setiap kali saya melapor pada penguasa, saya selalu mereka perlakukan dengan tak senonoh. Saya diharuskan melayani nafsu seks para interogator. Terkadang mereka datang pada waktu malam untuk tidur dengan saya. Mereka tidak mengizinkan saya pindah ke rumah lain. Karena jika saya pindah, mereka akan menuduh saya melarikan diri." 4. Memasuki tahun 2000anIlustrasi Perdagangan Perempuan IDN Times/Mardya Shakti Perlakuan tak manusiawi, perbudakan melalui perdagangan manusia, masih saja terjadi. Dilansir dari Los Angeles Times, 6 Januari 2022, eksploitasi anak turut meningkat di Bali sejalan dengan matinya pariwisata sejak COVID-19 melanda Pulau Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata mengakibatkan hilangnya mata pencaharian penduduk secara drastis. Tak ayal, memperdagangkan manusia menjadi jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan perut. Perdagangan manusia, khususnya perempuan dan anak, acapkali dilakukan secara daring seperti melalui Telegram, Mechat, atau Tinder. Para mucikari melakukan manipulasi dengan berbagai cara untuk merekrut para korban. Baik dengan iming-iming gaji yang tinggi maupun menjanjikan pekerjaan yang layak di hotel dan tautan disebutkan bahwa telah terjadi eksploitasi anak dan tindak pidana perdagangan orang dengan kurun waktu 28 Desember 2019 sampai 15 Januari 2020 di Desa Senganan, Penebel, Kabupaten Tabanan. Sindikat pelaku eksploitasi tersebut diduga adalah warga Perbudakan di Bali hingga kiniIlustrasi kekerasan IDN Times/Sukma ShaktiSebagai kota internasional, Bali sangat rentan terhadap opresi human trafficking lintas negara. Secara historis, fakta-fakta di atas menunjukkan jejak-jejak hitam di balik indah dan asrinya Bali yang membuat candu, terdapat masifnya sebuah kejahatan kemanusiaan. Perbudakan terus menerus ada sejak berabad-abad silam di Bali, bahkan dalam periode tertentu sudah menjadi juga menemukan adanya praktik human trafficking terhadap anak di bawah umur. Pada tahun 2019, anak-anak yang berjumlah 5 orang dijadikan pekerja prostitusi di kawasan Sanur, Denpasar. Layaknya barang, mereka dipaksa untuk dipamerkan di kaca etalase agar lebih menarik para 'konsumen'. Mereka juga diwajibkan melayani hasrat seksual satu hingga delapan orang dalam sehari. Sampai kapan praktik perbudakan ini akan terus terjadi? Lllf8.